Derasnya arus globalisasi membuat seseorang kesulitan membentengi diri. Hal positif bisa diraih namun negatifnya tidak kalah banyak. Perbuatan zina menjadi salah satu dampak negatif yang muncul dari sekian banyak dampak lain yang terjadi.
Perempuan dan laki-laki kini susah dibatasi. Tidak jarang kedekatan hubungan menjadi jalan untuk melakukan perbuatan zina. Berdalih atas nama cinta, zina seperti tindakan yang dianggap halal. Padahal dosanya teramat banyak dan siksa di akhir nanti begitu pedih.
Namun Rasulullah SAW mengajarkan umatnya agar terhindar dari godaan zina. Doa ini dibacakan Rasul ketika seorang pemuda datang kepadanya dan meminta izin untuk melakukan perbuatan yang buat Allah SWT cemburu tersebut. Seperti apa doanya? Berikut ulasannya.
Zina merupakan perbuatan yang sangat dibenci Allah. Hukumannya tidak hanya di akhirat. Saat masih di dunia, pelaku zina akan mendapat hukuman berat. Dimana, bagi pezina yang belum menikah, mendapat hukuman 100 kali rajam dan dibuang ke daerah terpencil selama satu tahun. Sementara bagi mereka yang sudah menikah, mereka dirajam sampai mati.
Namun pada zaman kini, tindakan tercela ini sudah banyak terjadi. Lihatlah bagaimana penuhnya mobil aparat ketika melakukan razia penertiban penyakit masyarakat. Atau, banyaknya pasangan tertangkap razia yang ditemukan dalam satu kamar dan tanpa ikatan pernikahan. Memang, derasnya perkembangan teknologi dan modernisasi seolah mengikis nilai-nilai agama.
Jika tidak menggoda, mungkin saja manusia yang tergoda untuk melakukan perbuatan ini. Iman yang teguh dan kuat sangat penting agar tetap kokoh dalam jalan yang lurus. Namun syetan tidak akan tinggal diam untuk melakukan segala upaya agar Bani Adam melakukan tindakan ini. Namun, Allah SWT membekali manusia dengan doa ini agar terhindar dari zina. Doa ini dibacakan oleh Rasulullah SAW saat seorang pemuda yang tergoda berzina mendatanginya.
Hadist riwayat Ahmad 5/256-257, dari Abi Umamah ra berkata bahwa pada suatu hari datang seorang pemuda yang meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk berzina. Orang sekelilingnya berpaling kepadanya kemudian marah dan melarangnya melakukan itu. Namun Rasulullah SAW dengan lembut menasehati pria tersebut. Berkata (Rasulullah SAW): “Bawakan dia dekat denganku”. Maka pemuda itu telah mendekati Baginda SAW.
(Abu Umamah) berkata: maka (pemuda itu) telah duduk (dekat dengan Rasulullah SAW).
Rasulullah SAW mula bersabda: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada Ibumu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”
Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada ibu-ibu mereka”.
Rasulullah SAW bersabda lagi: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada anak perempuanmu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”
Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada anak-anak perempuan mereka”.
Rasulullah SAW mula bersabda: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi bibi-bibimu, saudari ayahmu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”
Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada bibi-bibimu”.
Rasulullah SAW bersabda lagi: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada bibi-bibimu, saudari ibumu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”
Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada bibi-bibi mereka mereka”.
Abu Umamah berkata: Maka Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas pemuda itu, lalu berdoa: “Allahummaghfir zanbahu, wa tohhir qalbahu, wa hassin farjahu” Artinya ("Ya Allah ampunkanlah dosanya, bersihkanlah/sucikanlah hatinya (dari memikirkan sesuatu maksiat), dan jagalah kemaluannya (dr melakukan zina)"
Selepas itu, pemuda itu tidak lagi memandang sesuatu (yg berupa maksiat (terutama zina), natijah maqbulnya doa Nabi SAW). (HR Ahmad 5/256-257, Dinilai sahih oleh Al-Albani dalam Kitab Al-Silsilah Al-Sahihah 1/645)
Untuk membentengi diri dari perbuatan dosa tersebut, maka disunnatkan untuk membaca dan membacakan doa ini bagi anak-anak/adik-adik yang masih kecil, agar dewasanya nanti bisa terhindar dari godaan zina dan boleh juga doakan untuk diri sendiri, tukar kata ganti nama sebagaimana berikut:
Untuk anak/adik laki-laki
“Allahummaghfir zanbi, wa tohhir qalbi, wa hassin farji”
Untuk anak/adik perempuan:
“Allahummaghfir zanbaha, wa tohhir qalbaha, wa hassin farjaha”
No comments:
Post a Comment